Rabu, 22 Desember 2010

Makalah Psikologi Perkembangan Anak

PERKEMBANGAN DALAM KANDUNGAN
DAN ANAK
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Perkembangan Anak
Dosen Pengampu : Suyadi, M.Pd.I dan Drs. Ichsan, M. Pd

MAKALAH
Oleh
Achmad Syaifullah               (08480049)
Choirun Nisaa’                      (08480057)
Ana Fitrotun Nisa                 (08480068)
Choirin Nurjanah                 (09480032)

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2010
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Setiap manusia berasal dari kandungan seorang Ibu. Yaitu yang tercipta dari setetes air mani seorang ayah dan sel telur seorang Ibu, kemudian terjadilah kehamilan. Dalam masa kehamilan, ada fase-fase atau tahap yang harus dijalani oleh gabungan sperma dan sel telur, dan seorang Ibu harus mengetahui fase-fase atau tahap tersebut agar dapat menjaga janin yang berada di dalam kandunganya.
Seperti yang telah di sebutkan dalam firman Allah QS. Az-Zumar : 6[1] yaitu ada tiga tahap dalam kandungan seorang Ibu: tahap Pre Emrioning (Ovum), embrioning dan janin. Semua manusia telah mengalami tahapan tersebut dalam kandungan Ibu. Hingga akhirnya terciptalah mesin pembelajaran yang paling hebat di alam semesta ini, makhluk yang paling mulia yang di ciptakan oleh Allah. Tidak hanya sampai disitu, pasca kelahiran setiap individu juga mengalami tahap perkembangan dari bayi, anak, remaja, dewasa, tua, dan sampai kembali ke liang lahat.
Perkembangan pasca kelahiranpun mengalami beberapa tahapan. Dalam makalah ini, penulis memfokuskan pada perkembangan dalam kandungan sampai dengan perkembangan anak usia 6 tahun. 
B.     Rumusan Masalah
Dalam makalah ini, penulis memfokuskan  permasalahan sebagai berikut:
1.      Apakah perkembangan itu?
2.      Bagaimana perkembangan janin dalam kandungan?
3.      Bagaimana perkembangan pasca kelahiran sampai anak usia 6 tahun?
BAB II
PEMBAHASAN
A.    PENGERTIAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
Pertumbuhan adalah suatu penambahan dalam ukuran bentuk, berat atau ukuran demensif tubuh serta bagian-bagiannya. Sedangkan kata “perkembangan” menunjukkan pada perubahan-perubahan dalam bentuk atau bagian tubuh dan integrasi pelbagai bagiannya ke dalam satu kesatuan fungsional bila pertumbuhan itu berlangsung.[2]
Kesimpulanya, bahwa pertumbuhan dapat diukur sedangkan “perkembangan” dapat diamati gejala-gejalanya, yaitu perubahan-perubahan dan adanya integrasi, yaitu yang bersifat kualitatif, seperti bertambah kompleksnya sistem syaraf, kedewasaan dan lain sebagainya. “perkembangan” dipersyarati oleh adanya “pertumbuhan” yaitu perubahan biologis yang bersifat kuantitatif, seperti besarnya berat badan.  Jadi, kedua istilah itu berhubungan.
B.     PERKEMBANGAN DALAM KANDUNGAN
Kehamilan terjadi karena adanya pertemuan antara sperma (sel pria) dan sel telur (sel wanita/ ibu) dalam kandungan seorang Wanita. Air mani yang dikeluarkan oleh seorang pria terdiri dari berjuta-juta spermatosoa, yang masing-masing membawa kombinasi khromosom yang tidak terhingga banyaknya. Namun, hanya satu spermatosoa sajalah yang menemukan sasarannya, yaitu bisa membuahi sel telur yang matang.
Dalam QS. Al- Mu’minuun :14[3] juga telah menyebutkan tahapan bagimana terciptanya manusia. Yaitu dari setetes air mani, kemudian mengalami beberapa tahapan dan akhirnya jadilah janin atau calon bayi. Berikut disajikan tabel mengenai perkembangan yang ada dalam kandungan:
Tabel waktu pokok-pokok perkembangan pralahir. (Sumber: Perkembangan Anak, Elizabeth B. Hurlock. 1978. Hlm. 66)
Periode
Perkembangan
Periode Ovum (Pembuahan Hingga Akhit Minggu Kedua)
· Praktis ukurannya tidak berubah karena tiadanya sumber makanan dari luar.
· Perkembangan intern yang cepat.
· Implantasi di dinding rahim sekitar 10 hari sesudah pembuahan.
· Dengan adanya implantasi, ovum menjadi sebuah parasit.
Periode Embrio (Akhir Minggu Kedua hingga Akhir Bulan Lunar Kedua)
·  Semua ciri ekstern dan intern yang penting mulai berkembang dan berfungsi.
·  Organ seks berbentuk cukup baik untuk membedakan jenis kelamin embrio.
·  Pada akhir periode ini, ukuran embrio 1,5 sampai 2 inci manjangnya dan beratnya sekitar 1 ons.
·  Pertumbuhan di bagian kepala secara proporsional jauh lebih besar daripada bagian tubuh lain.
·  Piranti tambahan – plesenta, tali pusat, dan kantung amnion- berkembang.
Periode Janin (Akhir Bulan Lunar Kedua sampai Lahir)
·  Ciri ekstern dan intern terus tumbuh dan berkembang.
·  Pertumbuhan mengikuti hukum arah perkembangan.
·  Organ intern hampir mendekati posisi orang dewasa pada bulan lunar kelima.
·  Sel saraf telah ada sejak minggu ketiga, meningkat jumlahnya dengan cepat selama bulan kedua, ketiga, dan keempat.
·  Usia kelangsungan hidup dicapai pada bulan keenam atau ketujuh.
·  Kegiatan janin (misalnya menyepak, menggeliat) dimulai antara bulan kedua dan ketiga.

Jadi, ketika proses kehamilan, seorang Ibu harus tahu apakah yang harus dilakukan untuk si bauh hatinya yang ada dalam kandunganya setiap minggu, karena janin di dalam sana selalu mengalami perkembangan yang sangat pesat. Misalnya selalu memberinya kasih sayang dengan mengelus-elus janin dari luar, makan secara teratur dengan asupan gizi yang mencukupi dan yang dibutuhkan oleh janin seperti protein, sayur-sayuran, buah-buahan, dan lain sebagainya. Memberi stimulus-stimulus yang mendukung pertumbuhan janin seperti senam yoga, memperdengarkan musik-musik yang rilek juga akan membantu perkembangan positif janin.
 Memperdengarkan musik atau suara lain yang menyenangkan bagi bayi yang masih dalam kandungan ternyata bisa menstimulasi sistem pendengaran mereka dan berpengaruh positif pada respons mereka terhadap musik dan suara-suara lain setelah mereka lahir. Bayi-bayi yang ketika didalam kandungan mendengarkan musik yang rileks dan menenangkan, ternyata tumbuh dan bertambah berat badannya dengan mudah, serta lebih damai dengan diri mereka sendiri dan lingkungan sekitarnya, begitu mereka hadir di “dunia nyata”.[4]
Berikut  disajikan tabel perkembangan bayi secara detail: ( Sumber : http://eyusdewi.blog.friendster.com/2008/11/perkembangan-janin-dalam-kandungan/)
Waktu
Perkembangan
Minggu ke 1

Minggu ke 2
Minggu ke 3
Minggu ke 4
Minggu ke 5

Minggu ke 6


Minggu ke 7

Minggu ke 8


Minggu ke 9
Minggu ke 10

Minggu ke 11

Minggu ke 12
Minggu ke 13

Minggu ke 14

Minggu ke 15
Minggu ke 16


Minggu ke 17
Minggu ke 18
Minggu ke 19
Minggu ke 20
Minggu ke 21
Minggu ke 22
Minggu ke 23
Minggu ke 24

Minggu ke 25
Minggu ke 26
Minggu ke 27
Minggu ke 28

Minggu ke 29
Minggu ke 30
Minggu ke 31
Minggu ke 32
Minggu ke 33

Minggu ke 34
Minggu ke 35
Minggu ke 36
Minggu ke 37
Minggu ke 38

Minggu ke 39
Minggu ke 40
Perdarahan terjadi dan hormon-hormon ditubuh mempersiapkan sel telur untuk dilepaskan.
Uterus menebal dan mempersiapkan untuk tahap ovulasi.
Bertemunya sel telur dengan  sperma. Kehamilan terjadi.
Zigot berimplantasi pada uterus. Ibu tidak menstruasi.
Embrio mempunyai detak jantung, plasenta dan tali pusat. Vesikel otak primer terbentuk, sistem syaraf berkembang.
Panjang embio ± 1,25 cm, dapat dikenali bentuk kepala, tulang ekor, celah untuk bakal mata,tangan, dan anggota gerak menyerupai tunas kecil, pembentukan awal hati, pankreas, paru-paru, dan kelenjar teroid.
Jantung dan otak terbentuk lengkap, saraf dan otot bekerja berasamaan, mempunyai reflek dan bergerak spontan.
Ukuran embrio 2,5-3 cm, seluruh organ utama telah terbentuk, tangan dan kaki terbagi menjadi komponennya. Organ reproduksi mulai terbentuk, mata berbentuk pigmen dan telinga bagian luar terbentuk sempurna.
Perut dan rongga dada terpisah, otot mata dan bibir atas terbentuk.
Kuku jari berkembang, diafragma memisahkan jantung dan paru-paru dari perut,otot leher terbentuk.
Organ seks luar & folikel rambut dan gigi terbentuk, sistem organ sudah berfungsi.
Panjang ± 6,5 – 8 cm, bobot ± 18 gr. Mulai menggerakkan tungkai dan lengan.
Panjang ± 65-78 mm, berat ± 20 gr. Rahim dapat teraba, seluruh tubuh janin ditutupi lanugo.
Panjang ± 8 cm, berat ±25 gr. Telingan menempati posisi normal. Leher berkembang.
Panjang ± 10-11 cm, berat ± 80 gr. Rahim membesar.
Panjang ± 16 cm, berat ±35 gr. Ibu dapat merasakan gerakan bayi, tumbuh rambut halus diatas bibir dan alis mata.jari jemari dilengkapi kuku. Mampu mengenal dan mendengar suara diluar kentong ketuban.
Panjang menjadi 13 cm, berat ± 120 gr. Lemak mulai terbentuk.
Panjang ± 14 cm, berat ±150 gr. Hubungan interaksi Ibu dan janin terjalin erat.
Panjang ± 13-15 cm, berat ± 200 gr. Sistem syaraf makin sempurna.
Panjang ±14-16cm, berat ± 260 gr. Sudah mengenal suara Ibu.
Panjang ± 18 cm, berat ± 350 gr. Sistem organ mengalami pematangan fungsi.
Panjang ± 19 cm, berat ±400-500 gr. Kelopak mata mulai menjalankan fungsi
Panjang ± 20 cm, berat ± 550 gr. Bentuk bayi bergerak sempurna.
Panjang ± 21 cm, berat ± 600 gr. Kelopak mata kian sempurna, pendengaran berfungsi penuh.
Panjang ± 22cm, berat ± 700 gr. Bisa memperkirakan kapan bayi lahir.
Panjang ± 23 cm, berat ± 850 gr. Denyut jantung jelas terdengar.
Panjang 34cm, berat + 1000 gr. Kelopak mata membuka
Panjang 40 cm, berat ± 1700 gr, kepala proporsional dengan tubuh. Jumlah jaringan otak meningkat. Rambut kepala bertumbuh makin panjang.
Panjang ± 37 cm, berat ± 1250 gr. Kelahiran prematur harus di waspadai.
Panjang ± 38 cm, berat ± 1400 gr. Rahim makin membesar.
Panjang ±40 cm, berat ± 1600 gr. Gejala nyeri dirasakan oleh ibu.
Panjang ± 42 cm, berat ± 1800-2000 gr. Intensif mengecek kesehatan ibu.
Panjang ± 43 cm, berat + 2000 gr.Waspadai terjadi plasenta lepas dari dinding rahim. Cek kondisi kantong ketuban.
Panjang ±44 cm, berat ± 2275 gr. Sebaiknya dilakukan cek kondisi janin.
Panjang ± 45 cm, berat ± 2450 gr. Umumnya, fungsi paru-paru sudah matang.
Panjang ±46 cm, barat ± 2500 gr. Memantau tekanan darah.
Panjang ± 47 cm, berat ± 2950 gr. Usia bayi dikatakan aterm (Siap Lahir)
Panjang ±48cm, barat ± 3100 gr. Puncak gangguan emosional ibu. Bayi rata- rata lahir pada usia ini.
Panjang ± 49 cm, berat ± 3250 gr. Siap siaga melahirkan.
Panjang ±45-55 cm, berat ± 330 gr. Bayi siap lahir.
Begitu telitinya Allah Menciptakan makhluk yang bernama manusia ini, sehingga setiap minggunya pun memiliki perubahan yang makin sempurnay seperti yang telah kita lihat di atas.untuk lebih jelasnya, kita dapat melihat perkembanganya pada gambar berikut ini, yang di ambil dari buku Perkembangan Anak (Hurlock, 1978)











Tidak hanya janin yang mengalami perkembangan, tetapi seorang Ibu yang mengandung pun mengalami perubahan. Berikut tabel perubahan yang dialami oleh seorang Ibu hamil:
Tabel perubahan dan adaptasi Psikologis Dan Kehamilan.( Sumber: Psikologi Ibu dan Anak untuk Kebidanan, Herawati Mansur, M. Pd. 2009. Hlm. 134-138)
Yang terjadi pada
Trimester I (Teori Revarubin
Trimester II
Trimester III
Ibu
Mual, Muntah pada pagi hari, lemah, lelah, membesarnya payudara.
Identitas keibuan mulai muncul,  mengutamakan kesejahteraan janin,
Khawatir dan takut, hati-hati, merasa dirinya aneh dan jelek, sedih 
1.      Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Prae-Natal (Sebelum Lahir)
Pertumbuhan anak sebelum lahir itu terutama di-determinir oleh potensi hereditasnya. Sel-sel dengan mana kehidupan anak dimulai, diesbut sebagai khromosom-khromosom terdiri atas beribu-ribu substansi yang disebut sebagai gene-gene. Sifat – sifat gene-gene ini kemudian menentukan segenap potensialitas genetik (potensialitas hereditas) seseorang.[5]
Benih yang sudah dibuahi  itu berisikan 46 buah Khromoson, dan terdiri atas 23 pasang khormosom. Proses ini disebut dengan pemisahan reduktif atau meiosis. Benih sel yang berasal dari ayah dan ibu inilah yang menetukan sel bibit yang memunculkan gene bagi janin. Gene mana yang lebih dominan ini akan menentukan seperti apakan bayi itu ketika lahir kelak.
C.    PERKEMBANGAN PADA MASA BAYI ( 0 – 2 Tahun)
Masa bayi disebut juga sebagai periode Vital, karena kondisi fisik dan mental bayi menjadi fondasi kokoh bagi perkembangan dan pertumbuhan selanjutnya.[6] Pada masa ini bayi banyak mengalami perkembangan, antara lain yaitu:
1.      Perkembangan Refleks, bayi terlihat gerakan-gerakan spontan, gerakan ini bersifat otomatis dan tidak terkoordinasi. Seifert dan Hoffnung (1994) menyebutkan ada gerak refleks yang dimiliki oleh anak baru lahir yaitu sebagai berikut:
a.       Refleks mengisap dan mencari.
b.      Refleks moro (moro reflex).
c.       Refleks menggenggam (grasping reflex).
d.      Kemampuan merangkak.
e.       Kemampuan duduk.
f.       Kemampuan berdiri dan berjalan.[7]
2.      Pola Tidur dan Bangun
Rata-rata bayi tidur selama 16-17 jam sehari. Biasanya bayi akan berkurang tidur secara teratur setiap bulan. Pada 1 bulan umumnya bayi mulai tidur lama pada malam hari.
3.      Pola Makan dan Minum
Perkembangan fisik bayi sangat dipengaruhi oleh asupan makanan yang dimakan selama 2 tahun. ASI dari Ibu sangat baik untuk perkembangan bayi karena ASI mengandung zat antibodi bagi bayi sehingga anak tidak akan mudah terkena penyakit,karena bayi membutuhkan makanan yang mengandung sejumlah protein, kalori, vitamin, dan mineral sehingga ASI harus diberikan agar anak sehat dan tidak mudah sakit.
4.      Pola Buang Air
Buang air yang terkendali atau terlatih merupakan suatu bentuk keterampilan fisik dan motorik yang harus dicapai oleh bayi. Kemampuan untuk mengendalikan buang air ini sangat bergantung pada kematangan otot dan motivasi yang dimiliki. Pengendalian buang air kecil dimulai pada usia 15 hingga 16 bulan, namun sampai akhir masa bayi pengendalian buang air kecil ini belum sempurna.(Hurlock,1980).[8]
5.      Perkembangan Intelegensi
Fungsi intelegensi akan tampak dalam tingkah lakunya,yaitu tingkah laku motorik dan berbicara. Anak yang cerdas menunjukkan gerakan-gerakan yang lancar,serasi,dan terkoordinasi. Begitupun sebaliknya.
6.      Perkembangan Emosi
No
Usia
Perkembangan Emosi
1
2 bulan pertama
Heran,jijik,senang,kesukaran, peka, minat terhadap benda disekitar.
2
2-4 bulan
Mampu tersenyum, menunjukan kecintaan terhadap orang tua, lebih tertarik kepada hal yang menarik. Tipikal emosi : senang dan marah.
3
3-10 bulan
Senang permainan yang sederhana, tipikal emosi : sedih dan takut , marah, senang, jijik, terkejut, cemas.
4
Usia tahun kedua
Ingin disayangi, malu, harga diri, memukul,menggigit,melawan orang tua,bersembunyi.
7.      Perkembangan Bahasa
Kemampuan menguasai bahasa merupakan tugas perkembangan yang harus dicapai pada masa bayi karena dengan suara akan bisa berhubungan dengan orang lain.
8.      Perkembangan moral
Pada masa ini anak cenderung suka mengulangi perbuatan yang menyenangkan dan tidak mengulangi perbuatan yang menyakitkan atau tidak menyenangkan kecenderungan perilaku anak akan menanamkan konsep-konsep moral pada anak.
D.    Perkembangan Anak  (2-6 Tahun)
1.    Perkembangan Fisik
Dalam prkembangan fisik pada usia tiga tahun,rata-rata tingginya sekitar 80-90 cm,dan beratnya sekitar 10-13 kg,sedangkan pada usia lima tahun tingginya mencapai 100-110 cm.Pertumbuhan tulang-tulangnya semakin besar dan kuat.Pertumbuhan giginya semakin lengkap/komplit,sehingga ia menyenangi makanan padat
Pertumbuhan otaknya padea usia lima tahun sudah mencapai 75% dari ukuran dewasa,dan pada usia enam tahun sudah mencapai 90%.Pada usia ini terjadi pertumbuhan myelinization(lapisan urat saraf dalam otak atas bahan penyekat berwarna putih yaitu mielin) secara sempurna.
2.    Perkembangan Emosi
Pada perkembangan emosi ditandai oleh ledakan amarah,ketakutan yang hebat atau iri hati yang tidak masuk akal hal ini dikarenakan kelemahan anak akibat lamanya bermain,tidak mau tidur siang atau makan terlalu sedikit.Pola emosi umum yang terjadi pada masa anak-anak antaralain:takut,cemas,marah,cemburu,kegembiraan,phobia,dan ingin tahu.
3.    Perkembangan Bahasa
Berikut adalah beberapa perkembangan menurut Clara William Stern:
a.          Prastadium (tahun pertama)
Dalam masa ini anak cenderung mengucapkan pengulangan suara.Contoh ma-ma,mi-mi,pa-pa,pi-pi,bi-bi.
b.         Kalimat satu kata (12-18 Bulan)
Anan menghubung-hubungan berbagai kata raban dan tiruan suara dengan benda-benda lain.mama,saya minta makan.
c.          Masa memberi nama (18-24 bulan)
Di masa inianak menyadari bahwa setiap benda memiliki nama.Biasanya anak mempunyai pertanyaan yang banyak.
d.         Masa kalimat tunggal (24-30 bulan)
Bahasa dan bentuk kalimat makin baik dan sempurna.Mulai dapat membedakan bentuk dan warna tapi anak memerlukan waktu untuk mempelajarinya.
e.          Masa kalimat majemuk (>30 bulan)
Anak mengucapkan kalimat yang panjang dan bagus.Dalam hal ini anak sering berbuat kesalahan,namun ia tidak berputus asa.
4.    Perkembangan Bermain
Pada usia anak prasekolah dapat di katakan masa bermain karena setiap waktunya diisi dengan kegiatan bermain.Kegitan bermain yang dimaksud adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan kebebasan batin untuk memperoleh kesenangan.
5.    Perkembangan Kepribadian
Pada masa ini perkembangan kesadaran dan kemampuan untuk memenuhi tuntutan bertanggung jawab.Untuk itu,agar tidak berkembang sikap membandel anak yang kurang terkontrol,Pihak orang tua perlu menghadapinya secara bijak sana,penuh kasih sayang,dan tidak bersikap keras.
6.    Perkembang Moral
Pada masa ini anak sudah memiliki dasar tentang sikap moralitas terhadap kelompok sosialnya.Anak sudah mulai mengenal konsep baik-buruk,benar-salah.Orang tua dalam menanamkan disiplin pada anak hendaknya memberikan penjelasan alasannya.[9]





BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Pertumbuhan adalah suatu penambahan dalam ukuran bentuk, berat atau ukuran demensif tubuh serta bagian-bagiannya dan bersifat kuantitatif (dapat diukur). Sedangkan perkembangan merupakan perubahan dalam bentuk atau bagian tubuh dan integrasi antara bagian yang satu dengan yang lain dan bersifat kualitatif, seperti kedewasaan seseorang, kompleksnya sistem syaraf, dan lain sebagainya.
Perkembangan dalam kandungan terjadi melalui 3 tahap yaitu pre embrioning (Periode Ovum) terjadi  2-5 minggu, periode embrio terjadi pada akhir minggu ke 8, dan periode janin terjadi pada minggu ke 8 sampai dengan lahir. Dalam periode ini terjadi banyak perkembangan pada janin, seperti ter bentuknya jantung, dapat meresponnya janin terhadap suara dan lain sebagainya. Pada masa ini, sang Ibu harus benar-benar memberikan perhatian khusus dan baik kepada sang buah hati agar dapat berkembang dengan baik, begitupun sebaliknya jika sang buah hati diberi stimulus yang tidak baik maka perkembangan bayi juga akan terhambat.
Begitupun pasca Kelahiran, seorang bayi atau anakpun perlu perhatian dan perlakuan yang luar biasa dari orang tuanya agar dapat berkembang dengan baik dan menjadi manusia-manusia yang canggih dan hebat. Perkembangan anak usia 0-2 tahun melitupi perkembangan fisik, pola tidur dan bangun, pola makan dan minum, pola buang air, perkembangan Intelegensi, perkembangan Emosi, perkembangan bahasa dan Perkembangan moral. Sedangkan perkembangan anak usia 2- 6 tahun meliput : perkembangan fisik, emosi, bahasa, bermain, kepribadian, dan moral.
B.     Saran
Setelah mempelajari materi di atas, penulis menyarankan sebagai calon orang tua, kita harus bisa senantiasa memantau perkembangan anak kita kelak agar supaya anak-anak kita kelak menjadi orang yang berprestasi, berakhlakul karimah, dan hebat dalam segala hal yang baik.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk perbaikan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

·         Arifin, M. 1977. Psikologi dan Beberapa Aspek Kehidupan Ruhaniah Manusia. Jakarta: Bulan Bintang. Cetakan kedua.
·         B. Hurlock, Elizabeth.1978. Perkembangan Anak. Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
·         Mansyur, Herawati. 2009. Psikologi Ibu dan Anak untuk Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika.
·         Kartono, kartini. 1990. Psikologi Anak (Psikologi Perkembangan). Bandung: Mandar Maju.
·         M. Ortiz, John. 2002. Menumbuhkan Anak-Anak Yang Bahagia, Cerdas, dan Percaya Diri Dengan Musik. Jakarta:Gramedia Pustaka Utama.
·         Gopnik, Alison; dkk. 2007. Keajaiban Otak Anak: Rahasia Cara Anak Balita Mempelajari Benda, Bahasa, dan Manusia. Bandung: Kaifa.
·         Al Husaini, Aiman. 2006. Tahun Pertama Menjadi Ibu. Jakarta: Pustaka Al- Kautsar.
·         http://eyusdewi.blog.friendster.com/2008/11/perkembangan-janin-dalam-kandungan/. (Dikutip Tanggal 28 Oktober 2010)



[1] Artinya:  6. Dia menciptakan kamu dari seorang diri kemudian Dia jadikan daripadanya isterinya dan Dia menurunkan untuk kamu delapan ekor yang berpasangan dari binatang ternak. Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan(kegelapan dalam perut, kegelapan dalam rahim, dan kegelapan dalam selaput yang menutup anak dalam rahim). Yang (berbuat) demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu, Tuhan Yang mempunyai kerajaan. Tidak ada Tuhan selain Dia; maka bagaimana kamu dapat dipalingkan?.
[2] H. M Arifin. Psikologi dan Beberapa Aspek Kehidupan Ruhaniah Manusia. (Jakarta: Bulan Bintang. Cetakan kedua. 1977). Hlm 102.
[3] Artinya : 14. Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.
[4] John M. Ortiz. Menumbuhkan Anak-anak yang Bahagia, Cerdas, dan Percaya Diri dengan Musik. (Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. 2002). Hlm 1.
[5] DR. Kartini Kartono. Psikologi Anak (Psikologi Perkembangan). (Bandung : Mandar Maju. 1990). Hlm : 64.
[6] Ibid. Hlm 78.
[7] Mansur Herawati.Psikologi Ibu dan Anak untuk kebidanan(jakarta:Salemba Medika,2009)hlm.67-68
[8] Ibid,hlm.69
[9][9] Herawati wansur.Psikologi Ibu dan Anak untuk Kebidanan(Jakarta:Salemba Medika.2009)hlm.78-85